Kamis, 04 Agustus 2016

Sejarah Onta Arab

Unta adalah hewan yang biasanya hidup di padang pasir atau gurun terutama gurun Asia dan Afrika dengan ciri khas memiliki punuk. Unta ada yang berpunuk satu dan berpunuk dua. Punuk unta berisi lemak khusus yang pada suatu saat dapat diubah menjadi air cadangan untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh unta apabila unta sedang mengalami kehausan.

Unta biasanya dipelihara untuk diambil susunya, perlu diketahui susu unta memiliki nutrisi lebih tinggi dari susu sapi selain diambil sususnya unta juga diambil dagingnya dan juga dimanfatkan tenaganya sebagai hewan pekerja seperti transportasi memikul benda dan lainnya.

Setelah agan mendapatkan sekilas info dari unta taukah agan darimana asal-usul nama unta?

Menurut guru ngaji saya atau bisa disebut kiayi, Guru ngaji saya tersebut bercerita sejarah nama unta di indonesia berawal Pada jaman dahulu di pulau jawa hidup seorang lelaki polos, lelaki tersebut hidup serba pas-pasan dia hanya hidup sebagai seorang petani yang penghasilannya pas-pasan, rumahnya hanya terbuat dari kayu dan terlihat sangat sederhana.Peneranagan dirumah lelaki tersebut hanya mengguanakan lampu kecil yang bertenagakan aki karena di desa lelaki tersebut tinggal belum dialiri aliran listrik.

Walaupun begitu sederhana lelaki tersebuat merupakan lelaki yang teguh beribadah dan memiliki cita-cita mulia yaitu naik haji. Hasil panen sawahnya dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung untuk naik haji.

Akhirnya setelah beberapa tahun menabung akhirnya terkumpullah uang yang akan digunakan untuk berangkat haji. Lelaki tersebut akhirnya berangkat untuk menunaikan ibadah haji.

Sesampainya di Arab lelaki tersebut langsung kaget karena di kota mekkah sangat terang genderang walaupun malam hari tidak seperti di kampungnya yang gelap temaram. Akhirya setelah terheran-heran dia mendapat jawaban mengapa kota mekkah sangat terang ternyata aki disana sanagat lah besar (dia mengira ka'abah sebagai aki yang besar) padahal aki yang dimaksud lelaki tersebut adalah bangunan Ka'abah.

Setelah terheran-heran dengan aki yang besar Lelaki polos tersebut melanjutkan perjalanannya ke gurun, disana dia kembali terheran-heran karena mangelihat orang yang sedang mengembala hewan yang   akhirnya karena rasa penasarannya yang sangat besar akhirnya lelaki polos tersebut bertanya kepada pengembala hewan tersebut.

Lelaki polos tersebut bertanya dalam bahasa jawa karena dia tidak bisa bahasa arab dia bertanya " Niki naminipun hewan opo" artinya (ini namanya hewan apa), kaget tiba-tiba ada orang bertanya dengan bahasa yang tidak diketahuinya si Arab pengembala sebut pun menjawab" Man anta" artinya "kamu siapa", si lelaki polos itu terus bertanya dengan pertanyaan yang sama dan si arabpun juga terus menjawab dengan jawaban yag sama yaitu "Man anta" .

Akhirnya si lelaki polos tersebut mengerti bahwa nama hewan tadi adalah anta yang berasal dari kata man anta. Diapun pulang ke kampung halamannya dan menceritakan pegalamannya kepada warga di desanya bahwa dia bertemu hewan di Arab yang seperti sapi tetapi bukan sapi seperti kuda tetapi bukan kuda yang namanya anta tetapi karena lidah orang indonesia yang unik nama Anta pun akhirnya menjadi Unta atau Onta.

Sekian dari saya gan maaf apabila ceritanya absurd dan aneh karena ini cuma dongeng dan semoga hari Agan menyenangkan.

Lima puluh lima derajat celcius. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan.

Di gurun pasir terdapat badai pasir yang bisa menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya.

Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini. Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir.

Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta.

Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana.

Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut:

''Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan.'' (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)

                                                                     
                                                                          ***

Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini.

Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.

Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar 40 kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.

Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah.

Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata.

Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir.

Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus.

                                                                           ***

Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju.

Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal.

Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.

                                                                           ***

Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin.

Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini.

Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran:

''Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan–Nya meliputi segala sesuatu.'' (QS. Thaahaa, 20:98).
Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya

2 komentar: